Seorang Bapak…

DSCF4063_ed

Ada seorang bapak dari beberapa anak yang masih kecil,

Dulu sewaktu masih bujangan, jika sakit pilek dia tidak suka untuk berobat

Dia perbanyak minum air putih dan istirahat, itu saja sudah.

Biasanya butuh beberapa hari untuk sembuh, kadang juga seminggu lebih.

Setelah jadi bapak…. Baca lebih lanjut

Sepenggal Cerita Tentang KPK

DSCF2839_ed01“Saya pernah disewa oleh tim KPK untuk mengantar mereka selama masa penyelidikan. Waktu itu mereka menangani kasus simulator SIM. Ketika datang ke kantor polisi, mereka disuguhi dengan beraneka minuman dan makanan. Namun makanan dan minuman itu tidak disentuh sama sekali. Bahkan saya sebagai supir pun tidak diperbolehkan memakannya, pun sekedar minum. Demikian aturan di kalangan tim KPK. Kemudian tim memberi saya uang untuk membeli sekardus minuman air tawar untuk keperluan tim dan juga saya.” Baca lebih lanjut

PENGUKURAN DAN PEMATOKAN (SETTING OUT) GEDUNG SISTEM KOORDINAT

 DSCF8365Oleh :

SURYANA,  Widyaiswara
Program Studi Survey dan Pemetaan, Departemen Bangunan, PPPPTK BOE Malang

 

Abstrak

Pengukuran dan pematokan (setting out/stake out) gedung sistem koordinat adalah salah satu sistem yang dapat dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi bangunan gedung,  pada pelaksanaan pengukuran dan pematokan dengan menerapkan sistem ini harus berdasarkan data ukuran panjang dan lebar yang akurat sesuai dengan  dokumen gambar kerja (gambar rencana, gambar denah ruang dan gambar denah pondasi).  Baca lebih lanjut

Jika Shaf Sempit, Bolehkah Duduk Iftirasy Saat Tahiyyat Akhir? (Diantara Kaidah Dalam Mengamalkan Sunah)

DSCF9412_edit1Tanya:

التورك في الصلاة بالنسبة للمأموم إذا كان يضايق من بجانبه، أيهما أفضل: أن يتورك، أو أن يتركها؟ لأن كثيرا من الناس لا يستطيع أن يتورك إلا إذا اتكأ على من بجانبه؟

“Manakah yang lebih utama (afdhal), makmum duduk tawarruk hingga membuat sempit orang di sebelahnya atau meninggalkan duduk tawarruk? Karena sebagian orang tidak bisa duduk tawarruk kecuali dengan bersandar kepada orang di sebelahnya. Baca lebih lanjut

Abu Bakar, Umar & Aisyah Mana Yang Kalian Maksud?

which oneOleh : Syaikh Mamduh Farhan Al-Buhairi Hafidhahullah

Saya sangat takjub ketika membaca jawaban Asy-Syaikh Mamduh Farhan Al-Buhairi hafidhahullah ketika menjawab syubhat dari Syiah yang dilontarkan kepada majalah beliau Qiblati. Jawaban beliau dirasa tidak biasa, dan tidak pernah terbersit sebelumnya di benak ini, tapi saya menganggap ini adalah jawaban yang brilian. Baca lebih lanjut

Sholat Tahajjud Berjamaah

shalat-tarawihHUKUM BERJAMA’AH DALAM SHALAT NAFILAH[15]

http://almanhaj.or.id/content/3878/slash/0/hukum-hukum-yang-berkaitan-dengan-shalat-berjamaah/
Shalat nafilah (shalat tathawu’) sangat penting bagi seorang muslim. Bahkan merupakan pelengkap dan penyempurna shalat fardhu. Melihat pentingnya permasalahan ini, maka perlu diketahui secara jelas hukum seputar berjama’ah dalam shalat nafilah. Baca lebih lanjut

Makmum Lupa Membaca Al-Fatihah di Belakang Imam, Apakah Mengulangi Raka’at?

shalat-berjamaah2Tanya:

لقد صليت صلاة الفجر في جماعة، ولكن في الركعة الأولى نسيت قراءة الفاتحة، وبعد تسليم الإمام قمت للركعة الأولى التي نسيت فيها الفاتحة، لحديث الرسول -صلى الله عليه وسلم-: (لا صلاة لمن لم يقرأ فاتحة الكتاب)، أكملت صلاة الركعة الأولى، وبعد السلام ذكرت عليّ سجو

“Aku telah shalat Subuh berjama’ah, pada raka’at pertama aku lupa membaca Al-Fatihah. Setelah imam salam, aku berdiri mengulang raka’at pertama yang aku lupa membaca Al-Fatihah berdasarkan hadits Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam: ‘Tidak ada shalat bagi seorang yang tidak membaca Fatihatul Kitab’. Kemudian aku menyempurnakan raka’at pertama tadi, dan setelah salam aku sujud sahwi. (Apakah shalatku benar –pen?)” Baca lebih lanjut

Arti Bid`ah; Bid`ah Hasanah dan Bid`ah Sayyi`ah

DSCF0145_ed1Pertanyaan Ketiga dari Fatwa Nomor (948 ) :

Pertanyaan 3:

Para ulama berbeda pendapat tentang bid`ah, sebagian mereka mengatakan bahwa bid`ah itu ada yang hasanah (baik) dan ada yang sayyi`ah (buruk), apakah ini benar? Baca lebih lanjut

Adab-Adab Ta’ziyah (Bela Sungkawa), Shalat Jenazah Dan Tata Cara Penguburannya

Oleh : Syaikh ‘Abdul Hamid bin ‘Abdirrahman as-Suhaibani1. Dianjurkan untuk ta’ziyah[1] (belasungkawa)[2] terhadap keluarga yang tertimpa musibah (kematian). Lafazh ta’ziyah yang paling utama yang berasal dari Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

اِصْبِرْ وَاحْتَسِبْ فَإِنَّ ِللهِ مَا أَخَذَ وَلَهُ مَا أَعْطَى وَكُلَّ شَيْءٍ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مَسَمًّى.

Bersabarlah dan berharaplah pahala dari Allah, sesungguhnya adalah hak Allah mengambil dan memberikan sesuatu, segala sesuatu di sisi-Nya ada batas waktu yang telah ditentukan.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim][3]
Baca lebih lanjut

Adab-Adab Berpakaian

Oleh : Syaikh ‘Abdul Hamid bin ‘Abdirrahman as-Suhaibani.
Tidak dibolehkan memakai sutera dan emas bagi kaum lelaki berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dimana beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil kain sutera dan memegangnya dengan tangan kanannya sedangkan emas dipegang dengan tangan kirinya kemudian bersabda:إِنَّ هذَيْنِ حَرَامٌ عَلَى ذُكُوْرِ أَمَّتِيْ.“Sesungguhnya keduanya haram atas kaum lelaki dari ummatku.” [HR. Abu Dawud no. 4057 diriwayatkan pula dengan sanad hasan oleh an-Nasa-i VIII/160 dan Ibnu Hibban no. 1465]

Orang Yang Enggan Masuk Surga

DSCF8550_edit3

Oleh : Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baaz rahimahullah

Soal :

Terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu , bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كل أمتي يدخلون الجنة إلا من أبى، قيل ومن يأبى يا رسول الله؟! قال: من أطاعني دخل الجنة، ومن عصاني فقد أبى

Setiap umatku akan masuk surga, kecuali orang-orang yang enggan untuk memasukinya. Ada seseorang yang bertanya, siapakah orang yang enggan tersebut wahai Rasulullah ? Beliau bersabda, “Barangsiapa mentaatiku akan masuk surga, barangsiapa tidak taat kepadaku sungguh dia orang yang enggan masuk surga

Tolong terangkan kepada kami makna hadits tersebut. Jazaakumullah khair.

Baca lebih lanjut

MENELUSURI AKAR PEMIKIRAN KAUM LIBERAL

fuji01 075_edit1Oleh : Ustadz Abu Ihsan Al-Maidani

وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُم بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan ridha kepada kamu sehingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. [al-Baqarah/2:120] Baca lebih lanjut

WAJIB MEMBERIKAN PERHATIAN KEPADA TAUHID TERLEBIH DAHULU SEBAGAIMANA METODE PARA NABI DAN RASUL ALAIHIMUSSALAM

New_1_fujio3 166Oleh : Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani

Berkaitan dengan apa yang disebutkan dalam pertanyaan diatas, yaitu berupa buruknya kondisi umat Islam, maka kami katakan : Sesungguhnya kenyataan yang menyakitkan ini tidaklah lebih buruk daripada kondisi orang Arab pada zaman jahiliyah ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus kepada mereka, disebabkan adanya risalah Islam di antara kita dan kesempurnaannya, serta adanya kelompok yang eksis di atas Al-Haq (kebenaran), memberi petunjuk dan mengajak manusia kepada Islam yang benar dalam hal aqidah, ibadah, akhlak dan manhaj. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kenyataan orang Arab pada masa jahiliyah menyerupai kenyataan kebanyakan kelompok-kelompok kaum muslimin sekarang ini !. Baca lebih lanjut

Kriteria Menjadi Imam Shalat

Beautiful_Mosque_Wallpaper_yi46mKRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT (sumber)

Ditulis oleh:  Al-Ustadz Abu Nasim Mukhtar Ibnu Rifai

Sahabat mulia, Malik bin al-Huwairits radhiyallahu ‘anhu bercerita,

أَتَيْنَا النَّبِيَّ, وَنَحْنُ شَبَبَةٌ مُتَقَارِبُونَ فَأَقَمْنَا عِنْدَهُ عِشْرِينَ لَيْلَةً فَظَنَّ أَنَّا اشْتَقْنَا أَهْلَنَا  وَسَأَلَنَا عَمَّنْ تَرَكْنَا فِي أَهْلِنَا فَأَخْبَرْنَاهُ وَكَانَ رَفِيقًا رَحِيمًا فَقَالَ: ارْجِعُوا إِلَى أَهْلِيكُمْ فَعَلِّمُوهُمْ وَمُرُوهُمْ وَصَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي وَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلَاةُ فَلْيُؤَذِّنْ لَكُمْ أَحَدُكُمْ ثُمَّ لِيَؤُمَّكُمْ أَكْبَرُكُمْ

“Kami pernah datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Saat itu, kami semua pemuda sebaya. Kami pun bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam selama 20 hari 20 malam. Setelah memandang bahwa kami telah merindukan keluarga, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallambertanya kepada kami tentang keluarga yang kami tinggalkan. Kami pun menceritakannya kepada beliau. Ternyata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang penuh kasih sayang dan kelembutan. Setelah itu beliau bersabda, ‘Pulanglah ke keluarga kalian. Tinggallah di antara mereka, ajari dan perintahkan mereka (untuk melaksanakan Islam). Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku melaksanakan shalat. Jika waktu shalat telah tiba, salah seorang di antara kalian hendaknya mengumandangkan azan untuk kalian dan yang paling tua di antara kalian menjadi imam’.” Baca lebih lanjut

KETIKA TRADISI RITUAL HAJI MENJAMUR

ancient kabahOleh : Ustadz Zaenal Abidin, Lc.

RITUAL BID’AH SEBELUM DAN SESUDAH HAJI
Realita berbicara bahwa kaum awam dalam beragama lebih membenarkan kebiasaan daripada membiasakan kebenaran. Prilaku ini menimbulkan tumpang tindih antara syariat dan tradisi. Naifnya mereka lebih membela dan melestarikan tradisi daripada syariat dengan alasan takut dituduh sesat, puritan atau anti budaya. Mereka menganggap bahwa tuduhan, ejekan dan fitnah yang ditimbulkan manusia merupakan adzab dari Allah Azza wa Jalla, Allah Azza wa Jalla menghabarkan hal tersebut dalam firman-Nya:

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ فَإِذَا أُوذِيَ فِي اللَّهِ جَعَلَ فِتْنَةَ النَّاسِ كَعَذَابِ اللَّهِ

Dan diantara manusia ada orang yang berkata,”Kami beriman kepada Allah”, maka apabila ia disakiti (karena ia beriman) kepada Allah , ia menganggap fitnah manusia itu sebagai adzab Allah Azza wa Jalla ? [al-Ankabut/29:10]
Baca lebih lanjut